Adanya konsekuensi,
sebagai dampak adanya ketidak pastian yang memunculkan dampak yang merugikan
pelaku usaha.
MOTIVASI MENGAMBIL RESIKO
- Didasari oleh keinginan untuk mendapatkan keuntungan yang sepadan dengan pengorbanan yang telah dikeluarkan.
- Dikarenakan kondisi yang mendesak (kepepet).
JENIS-JENIS
RESIKO DALAM BISNIS
- Resiko Murni
resiko yang muncul sebagai akibat
dari sebuah situasi atau keputusan yang konsekuensinya adalah kerugian.
Beberapa
resiko murni yang sering muncul diantaranya adalah:
a.
Resiko hilang atau rusaknya aset yang dimiliki
diakibatkan oleh kebakaran, pencurian,
Penggelapan
dsb
b.
Kecelakaan kerja pada proses produksi.
c.
Resiko akibat tuntutan hukum pihak lain.
d.
Resiko operasional lainnya.
e.
Bencana alam.
2. Resiko Spekulatif
Resiko yang muncul akibat situasi
atau keputusan yang konsekuensinya bisa berupa keuntungan atau kerugian.
Contoh
resiko spekulatif :
a.
Resiko perubahan harga
b.
Resiko kredit
KERUGIAN AKIBAT ADANYA RESIKO
- Kerugian langsung
Yaitu jumlah nominal yang harus
ditanggung akibat dari dampak langsung dari resiko yang dapat terjadi seperti
kebakaran, pencurian, dsb. Sehingga pelaku usaha harus mengganti nilai
kerusakan atau kehilangan dari usaha tersebut.
- Kerugian tidak langsung
Yaitu nominal yang harus
ditanggung akibat dampak tidak langsung dari resiko yang terjadi seperti
kegagalan dalam keuntungan.
Mengkalkulasikan
Resiko Yang Dapat Terjadi
¨ Tentukan
seberapa sering suatu resiko dapat terjadi.
¨ Tentukan
dampak yang ditimbulkan dari resiko yang terjadi.
¨ Hitung
kemungkinan prediksi kerugian, dengan rumus :
FREKUENSI X DAMPAK
PENGELOLAAN RESIKO
Pareto : membuat urutan
resiko-resiko yang potensial terjadi berdasarkan prediksi kerugian yang dihasilkan, dari yang paling tinggi sampai yang paling rendah.
4 Pilihan strategi pengelolaan
resiko:
- Dikontrol (risk control)
Upaya-upaya yang dilakukan agar
probabilitas terjadinya resiko yang kita identifikasi menjadi berkurang.
- Ditransfer kepada pihak lain (risk transfer)
Upaya-upaya yang secara sadar
dilakukan dengan memindahkan resiko yang kita hadapi terhadap pihak lain.
Misalnya : penggunaan asuransi, outsourcing, penggunaan supplier.
- Dibiayai sendiri (risk retention)
Yaitu upaya-upaya mendanai dampak
yang ditimbulkan oleh resiko. Dengan dua cara, dana cadangan (allowance) khusus
untuk mendanai resiko atau dengan tanpa membuat dana cadangan.
- Dihindari (risk avoidance)
Yaitu
secara sadar menghindari resiko yang dihadapi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar