Kamis, 15 November 2012

PENGAMBILAN RESIKO


 Adanya konsekuensi, sebagai dampak adanya ketidak pastian yang memunculkan dampak yang merugikan pelaku usaha.

MOTIVASI MENGAMBIL RESIKO
  1. Didasari oleh keinginan untuk mendapatkan keuntungan yang sepadan dengan pengorbanan yang telah dikeluarkan.
  2. Dikarenakan kondisi yang mendesak (kepepet).
JENIS-JENIS RESIKO DALAM BISNIS
  1. Resiko Murni
resiko yang muncul sebagai akibat dari sebuah situasi atau keputusan yang konsekuensinya adalah kerugian.
                Beberapa resiko murni yang sering muncul diantaranya adalah:
a.       Resiko hilang atau rusaknya aset yang dimiliki diakibatkan oleh kebakaran, pencurian,
Penggelapan dsb
                b. Kecelakaan kerja pada proses produksi.
                c. Resiko akibat tuntutan hukum pihak lain.
                d. Resiko operasional lainnya.
                e. Bencana alam.
       2.   Resiko Spekulatif
Resiko yang muncul akibat situasi atau keputusan yang konsekuensinya bisa berupa keuntungan atau kerugian.
                Contoh resiko spekulatif               :
                a. Resiko perubahan harga
                b. Resiko kredit

KERUGIAN AKIBAT ADANYA RESIKO
  1. Kerugian langsung
Yaitu jumlah nominal yang harus ditanggung akibat dari dampak langsung dari resiko yang dapat terjadi seperti kebakaran, pencurian, dsb. Sehingga pelaku usaha harus mengganti nilai kerusakan atau kehilangan dari usaha tersebut.

  1. Kerugian tidak langsung
Yaitu nominal yang harus ditanggung akibat dampak tidak langsung dari resiko yang terjadi seperti kegagalan dalam keuntungan.

Mengkalkulasikan Resiko Yang Dapat Terjadi

¨  Tentukan seberapa sering suatu resiko dapat terjadi.
¨  Tentukan dampak yang ditimbulkan dari resiko yang terjadi.
¨  Hitung kemungkinan prediksi kerugian, dengan rumus   :

                FREKUENSI X DAMPAK

 PENGELOLAAN RESIKO

Pareto : membuat urutan resiko-resiko yang potensial terjadi berdasarkan prediksi kerugian yang dihasilkan, dari yang paling tinggi sampai yang paling rendah.

4 Pilihan strategi pengelolaan resiko:

  1. Dikontrol (risk control)
Upaya-upaya yang dilakukan agar probabilitas terjadinya resiko yang kita identifikasi menjadi berkurang.
  1. Ditransfer kepada pihak lain (risk transfer)
Upaya-upaya yang secara sadar dilakukan dengan memindahkan resiko yang kita hadapi terhadap pihak lain. Misalnya : penggunaan asuransi, outsourcing, penggunaan supplier.
  1. Dibiayai sendiri (risk retention)
Yaitu upaya-upaya mendanai dampak yang ditimbulkan oleh resiko. Dengan dua cara, dana cadangan (allowance) khusus untuk mendanai resiko atau dengan tanpa membuat dana cadangan.
  1. Dihindari (risk avoidance)
                Yaitu secara sadar menghindari resiko yang dihadapi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar